KOMDAT
Sistem Komunikasi Data
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada
perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat dikirim ke
tempat lain dengan alat telekomunikasi. Data perlu dikirim daru satu
tempat ke tempat lain dengan beberapa alasan, diantaranya :
a.
Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat
pengolahan datanya atau tempat di mana data tersebut akan digunakan.
Sehingga data perlu dikirm ke tempat pengolahan dan dikirim lagi ke
tempat yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
b.
Kadang-kadang lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur
komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui
komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
c. Suatu
organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data, data dari
suatu tempat pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan
mengirimkan data ke tempat pengolahan lain yang kurang sibuk.
d. Alat-alat yang mahal, seperti misalnya alat pencetak grafik atau
printer berkecepatan tinggi, cukup di satu lokasi saja, sehingga lebih
hemat.
Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data
menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah
komunikasi data (data communication).
Di dalam sistem komunikasi,
istilah jaringan kerja (network) digunakan bila paling sedikit dua atau
lebih alat-alat dihubungkan satu dengan yang lainnya. Contoh network
yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, di
mana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu
program yang sama dapat disiarkan ke semua penjuru. Sistem pemesanan
tiket pesawat terbang merupakan contoh computer network, dengan puluhan,
ratusan, bahkan sampai ribuan terminal dapat dihubungkan dengan pusat
komputer yang menyimpan semua informasi jadwal penerbangan dan tempat
duduk untuk masing-masing nomor penerbangan.
2. KOMUNIKASI DATA
Untuk
mengkomunikasikan data dari satu tempat ke tempat yang lain, tiga
elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data (source), media
transmisi (transmision media) yang membawa data yang dikirimkan dari
sumber data ke elemen yang ketiga yaitu penerima (receiver). Bila salah
satu elemen tidak ada maka komunikasi tidak dapat dilakukan.
Gambar komunikasi data dapat dilakukan, tiga buah elemen harus ada
2.1. Transmisi Data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data
dari suatu sumber ke penerima data. Untuk mengetahui tentang transmisi
data lebih langkap, maka perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan
dengan proses ini, yaitu :
a. Media Transmisi yang dapat digunakan.
b. Kapasitas channel transmisi.
c. Tipe dari Channel transmisi.
d. Kode transmisi yang digunakan.
e. Mode transmisi.
f. Protocol.
g. Penanganan kesalahan transmisi.
2.1.1. Media Transmisi
Beberapa
media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau
carrier dari data yang dikirimkan yang dapat berupa kabel ataupun
radiasi elektromagnetik.
KABEL
Bila sumber data dan penerima
jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area lokal, maka dapat digunakan
kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga
biasa yang digunakan pada telepon atau coaxial cable atau fiber optic
cable.
a. Coaxial Cable
Coaxial Cable merupan kabel yang dibungkus
dengan metal yang lunak. Coaxial cable mempunyai tingkat transmisi data
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.
Gambar Coaxial Cable
b. Fiber Optic Cable
Fiber
Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers) yang
tipis dengan diameter sebesar diameter rambut manusia. Fiber optic cable
mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari
coaxial cable.
Gambar Fiber Optic Cable
RADIASI ELEKTRONIKMAGNETIK
Bila
sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel komunikasi
data berupa media radiasi elektromagnetik dipancarkan melalui udara
terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microware), sistem satelit
(satellite system) ataum sistem laser (laser system).
Microware
Microware
merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari satu
stasun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dan microware adalah
line-of sight, yaitu tidak boleh terhalang, karena adanya gedung-gedung,
ruang tunggu, bukit-bukit atau gunung-gunung, microware biasanya
digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk jarak yang jauh,
harus digunakan digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai 50 km.
Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal yang diterima
dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskannya ke stasiun relay
berikutnya.
Satellite System
Karena microware tidak boleh
terhalang, maka untuk jarak-jarak yang jauh digunakan satelit (satellite
system). Satelit akan merima signal yang dikirim dari stasiun microware
di bumi dan mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya.
Satelit berfungsi sebagai stasiun relay yang letaknya di luar angkasa.
Suatu
satelit yang diletakan di orbit tetap sejauh 30320 km di atas permukaan
bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. Dua buah
satelit dapat menjangkau lebih dari separoh permukaan bumi dan tiga
buah satelit dapat menjangkau semua permukaan bumi.
Sistem Laser
Teknologi
komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk penelitian-penelitian.
Ahli komunikasi meramalkan, dimana yang akan datang menggunakan
teknologi laser akan meluas dan secara dramatis akan dapat mengurangi
biaya transmisi.
2.1.2. Kapasitas Channel Transmisi.
Brandwicth
(lebar band) menunjukkan sejumlah data yang dapat ditransmisikan untuk
datu unit waktu yang dinyatakan dalam satuan bits per seond (bps) atau
characters per second (cps).
Brandwicth dengan satuannya bps atau cps
menyatakan ukuran dari kapasitas channel transmisi, bukan ukuran
kecepatan. Transmisi data dengan ukuran 1000 bits per second tidak dapat
dikatakan lebih cepat dari transmisi data dengan ukuran 200 bits per
second, tetapi dapat dikatakan bahwa lebih banyak data yang dapat
dikirimkan pada satu unit waktu yang tertentu. Sebagai ilustrasi,
misalnya dalam satuan waktu yang sama, volume air yang disalurkan oleh
pipa dengan diamter penampang yang lebih besar akan lebih banyak
dibandingkan dengan penyaluran air oleh pipa dengan diamter panampang
yang lebih kecil, karena popa dengan diamter penampang yang lebih besar
mempunyai kapasitas yang lebih besar, bukannya keceptan pengaliran air
di pipa dengan diameter penampang yang lebih besar lebih cepat.
Gambar pipa dengan diamter penampang yang lebih besar akan menyalurkan air lebih banyak akrena kapasitas penyaluran lebih besar
Kapasitas
atau tranfer rate (tingkat penyaluran) atau rate dari channerl
transmisi dapat digolongkan dalam narrowband channel, voice band
channerl dan wideband channel.
Narrowband Channel
Narrowband
channel atau subvoice channel merupakan channel trasmisi dengan bandwith
yang rendah, berkisar dari 50-300 bps. Biaya transmisi lewat narrowband
channel lebih rendah, tetapi biaya rata-rata per bitnya lebih mahal
dengan tingkat kemungkinan kesalahan yang besar. Jalur telegraph
merupakan contoh dari narrowband channel.
Voice Band Channel
Voice
Band Channel atau voice grade channel merupakan channel transmisi yang
mempunyai bandwith lebih besar dibandingkan dengan narrowband chennel,
yaitu berkisar dari 300 – 500 bps. Jalur telepon merupakan contoh dari
voice band channel.
Wideband Channel
Wide Band Channel atau broad
band channel adalah transmisi yang digunakan untuk transmisi data yang
besar dengan bandwith sampai 1 juta bps. Sebagai ilustrasi, keseluruhan
dari isi modul ini bila ditransmisikan dari satu tempat ke tempat yang
lain dengan menggunakan wide band channel hanya memakan waktu kurang
dari setengah jam. Secara umum transmisi data dengan wide band channel
sangat mahal, tetapi bila diperhitungkan biaya per bitnya akan lebih
murah dan kemungkinan kesalahan transmisi kecil. Jalur telepon jarak
jauh menggunakan wide band channel, yaitu menggunakan media coaxial
cable yang terletak di bawah laur atau microware system atau satelite
system.
Jenis Channel Kapasitas Transmisi Biaya Total Biaya Rata-Rata Tingkat Kesalahan
Narrow Band Channel 50 – 300 bps Rendah Tinggi Tinggi
Voice Band Channel 300 – 500 bps Sedang Sedang Sedang
Broad Band Channel s.d. 1 juta bps Tinggi Rendah rendah
Tabel. Perbandingan antara channel transmisi
2.1.3. Tipe Channel Transmisi.
Suatu
channel transmisi dpat mempunyai tipe transmisi satu arah (one-way
transmission), transmisi dua arah bergantian (either way transmission)
atau transmisi dua arah serentak (both way transmission)
One-Way Transmission
Tipe
transmisi satu arah (one-way transmission atau simplex) merupakan
channel transmisi yang hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk
satu arah saja, tidak bisa bolak-balik.
Siaran radion atau televisi
merupakan contoh one-way transmission, yaitu signal yang dikirimkan dari
stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran
tidak dapat mengirimkan informasi balik ke stasiun pemancar.
Pengiriman
data dari satu komputer ke komputer yang lain yang searah (komputer
yang satu sebagai pengirim dan komputer yang lainnya sebagai penerima)
merupakan contoh dari one-way transmission, misalnya dari komputer Apple
ke komputer IBM PC.
Either-Way Transmission
Tipe transmisi dua
arah bergantian (two-way transmission atau half-duplex di singkat dengan
HDX) merupakan channel transmisi di mana informasi data dapat mengalir
dalam dua arah yang bergantian (satu arah dalam suatu saat tertentu),
yaitu bila satu mengirimkan, yang lain sebagai penerima dan sebaliknya,
tiadk bisa serentak. Dengan two-way transmission, maka dapat mengirim
dan menerima data.
Radio CB Walkie-talkie merupakan contoh dari two-way transmission, yaitu dapat mendengarkan atau berbicara bergantian.
Both-Way Transmission
Tipe
transmisi dua arah serentak (both-way transmission atau full duplex
disingkat degnan FDX) merupakan channel transmisi di mana informasi data
dapat mengallir dalam dua arah serentak (dapat mengirim dan menerima
data pada saat yang bersamaan). Komunikasi lewat telepon merupakan
contoh dari both-way transmission, yaitu dapat berbicara dan sekaligus
mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.
2.1.4. Kode Transmisi.
Di
dalam komunikasi data, informasi dikirimkan dalam bentuk bilangan
binari yang menggunakan kode-kode untuk mewakili data yang dikirimkan
tersebut.
Kode transmisi yang digunakan dapat berbentuk sebagai berikut ini.
* Boudot Code
Diambil
dari nama seorang ahli teknik pos dari Perancis yang bekerja di bidang
telepon sekitar tahun 1874. Orang Amerika yaitu Murray, bekerja dengan
profesi yang sama dengan Boudot, dan beberapa orang menyebut kode ini
sebagai Murray Code. Boudot Code menggunakan kombinasi 5 bit untuk
mewakili suatu karakter, yang berarti seharusnya dapat diwakili sebanyak
32 macam karakter. 32 macam karakter tidak cukup untuk mewakili semua
karakter alpanumerik, sehingga kode ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
karakter huruf (letters character) dan karakter bentuk (figures
character). Kode yang mewakili karakter karakter diawali dengan kode
letter shift character (LTRS atau LS) dan kode yang mewakili bentuk
diawali dengan kode figure shift character (FIGS atau FS).
LTRS
diwakili dengan kode binari 1 1 1 1 1 atau secara grafik diwakili dengan
panah ke atas ( ) dan FIGS diwakili dengan kode binari 11011 atau
secara grafik diwakili panah ke bawah ( ).
Misalnya :
11111 10101 00011 ← berarti huruf A
11011 10101 00011 ← berarti bentuk 6-
* ASCII
Dapat berbentuk kode ASCII 7-bit atau kode ASCII 8-bit.
* SBCDIS
Terdiri dari kombinasi 6 bit.
* EBCDIC
Terdiri dari kombinasi 8 bit.
2.1.5. Mode Transmisi
Transmisi
data lewat channel transmisi dapat berbentuk mode transmisi paralel
(paralel transmission) atau mode transmisi seri (serial transmission).
* Parallel Transmission
Pada
mode transmisi paralel, semua bit dari karakter yag diwakili oleh suatu
kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter tiap saat.
Gambar Parallel transmission, paralel dalam bit, serial dalam karakter
Misalnya
bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk
mentramsisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatian,
bahwa yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1
karakter, sedang masing-masing karakternya ditransmisikan secara seri
(berurutan).
* Serial Transmission
Transmisi secara seri
merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada mode ini,
masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu
bit per bit, satu diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian
merakit bit kembali arus bit yang datang ke dalam bentuk karakter.
Gambar Serial transmission, serial dalam bit, serial dalam karakter
Serial transmission dapat berbentuk :
- Synchronous Transmission
Synchronous
Transmission, yaitu waktu pengiriman bit-bit di sumber pengirim
(source) harus sinkron (sesuai) dengan waktu penerimaan bit-bit yang
diterima oleh penerima (receiver). Transmisi data yang menggunakan cara
synchronous transmission menghadapi permasalaan dalan sinkronisasi yang
berhubungan dengan sinkronisasi bit (bit synchronization) dan
sinkronisasi karakter (character synchronization) yang dikirim dengan
yang diterima.
Bit Synchronization, berhubungan dengan waktu kapan
sumber pengirim harus melakukan bit-bit yang akan dikirim ke channel
transmisi dan kapan penerima harus mengetahui dengan tepat untuk
mengambil bit-bit yang dikirim tersebut.
Masalah ini dapat diatasi
dengan clock yang ada di sumber pengirim dan clock yang ada di penerima
kiriman. Clock yang ada di sumber akan memberitahukan sumber kapan harus
meletakkan bit-bit yang akan dikirimkan ke channel transmisi dan clock
yang ada di penerima akan memberitahu kapan harus mengambil bit-bit yang
dikirim. Misanya, kalau diinginkan untuk mengirimkan dengan kapasitas
100 bps, clock di sumber harus diatur untuk bekerja dengan kecepatan 100
bps dan clock di penerima juga harus diberitahu untuk mengambil dari
channel transmisi 100 kali tiap detiknya. Dengan demikian, maka bit-bit
yang dikirim akan sinkron dengan bit-bit yang diterima.
Gambar clock, membantu mensikronisasikan bit-bit yang dikirim dengan bit-bit yang diterima
Bila
masalah bit sinchronization telah dapat diatasi dengan clock di sumber
dan di penerima, masih timbul permasalahan yang lain, yaitu character
synchronization. Permasalahan ini berupa penentuan sejumlah bit-bit mana
saja yang merupakan bentuk sebuah karakter. Pemecahan ini dapat diatasi
dengan mendahului masing-masing blok data yang hendak dikirim dengan
suatu bentuk transmisi tersebut adalah SYN dengan bentuk dalam bilangan
binari adalah 0 0 0 1 0 1 1 0. Umumnya dua atau lebih karakter kontrol
transmisi SYN diletakkan dimuka blok data yang akan dikirimkan. Bila
hanya dipergunakan sebuah karakter kontrol transmisi SYN sebuah saja,
kemungkinan dapat terjadi false synchronization (kesalahan
sinkronisasi).
Gambar False Synchronization
Untuk
mencegah false synchronization, dua buah karakter kontrol SYN dapat
digunakan di awal dari blok data yang ditransmisikan. Penerima setelah
mengidentifikasikan bentuk SYN yang pertama, kemudian mengidentifikasi 8
bit berikutnya, kalau berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka
dimulai menghitung tiap-tiap 8 bit menjadi sebuah karakter.
Gambar Synchronous Transmision yang menggunakan dua buah karakter kontrol SYN
- Asychronous Transmission
Asychronous
Transmission merupakan transmisi dari data yang ditransmisikan satu
karakter tiap waktu yang tertentu. Pengirim dapat mentransmisikan
karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda, atau dengan kata
lain tidak harus dalam waktu yang sinkron antara pengiriman satu
karakter dengan karakter berikutnya. Tiap-tiap karakter yang
ditransmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan penerima
harus dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi
hal ini, maka masing-masing karakter diawali dengan satu bit-bit
tambahan, yaitu start bit atau start pulse yang berupa nilai bit 0 dan
stop bit atau stop pulse yang berupa nilai bit 1 diletakkan pada akhir
dari masing-masing karakter.
Gambar Asynchronous Transmission
Tampak
pada gambar, bahwa tiap-tiap karakter diawali dengan start bit dan
diakhiri stop bit, sehingga ansychronous transmission disebut juga
dengan start/stop transmission.
Asynchronous transmission lebih aman
dibandingkan dengan synchronous transmission. Pada asynchronous
transmission bila suatu kesalahan terjadi pada data yang
ditransmissionkan, hanya akan merusak satu blok dari data. Akan tetapi,
asynchronous transmission kurang efesien dibandingkan dengan synchronous
transmission karena diperlukannya bit-bit tambahan untuk tiap-tiap
karakter, yaitu strat bit stop bit. Sebagai contoh, misalnya akan
ditransmisikan suatu blok data yang terdiri dari 250 karakter ASCII.
Pada synchronous transmission, hanya dibutuhkan beberapa karakter
kontrol SYN yang mendahului blok suatu data, diasumsikan dipergunakan 2
buah karakter kontrol SYN. Maka jumlah keseluruhan bit yang
ditransmisikan dengan cara synchronous transmission adalah sebanyak :
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
2 karakter kontrol SYN x 8 bit tiap karakter = 16 bit +
Total bit yang ditransmisikan = 2016 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar :
Bila ditransmisikan dengan cara asynchronous transmission, maka jumlah bit yang ditransmisikan adalah sebanyak :
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
250 karakter x 2 bit (stop bit dan strat bit) tiap karakter = 500 bit +
Total bit yang ditransmisikan = 2500 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar
Maka cara synchronous transmission lebih efisien sebesar 19,21% dibandingkan dengan cara asynchronous transmission.
2.1.6. Protocol
Protocol
adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan
komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat
dilakukan dengan benar (Serangkaian aturan yang mengatur operasi
unit-unit fungsional agar komunikasi bisa terlaksana). Jabatan tangan
merupakan contoh dari protocol antara manusia yang akan berkomunikasi.
Di istilah komputer jabatan tangan (handshaking) menunjukkan suatu
protocol dari komunikasi data bila dua buah alat dihubungkan satu dengan
yang lainnya untuk menentukan bahwa keduanya telah kompetibel.
Supaya kompatibel, maka pada transmisi data, keduanya harus mempunyai kesamaan dalam :
1. transfer rate (tingkat pengiriman);
2. format datanya;
3. tipe transmisinya;
4. mode transmisinya.
Jika
semua kondisi tersebut telah kompatibel, maka dapat dilakukan
komunikasi data dengan benar. Protocol umumnya suatu software yang
mengatur komunikasi data tersebut.
Karakteristik :
Langsung / tidak langsung;
Contoh
informasi dan data melintas langsung di antara entiti tanpa membutuhkan
pengatur lain. Dengan cara yang sama dapat dikatakan konfigurasi
multipoin, meskipun di sini entiti-entiti harus memperhatikan ha-hal
yang berkaitan dengan akses kontrol, mengupayakan protocol supaya lebih
lengkap.
Gambar Protokol langsung
Bila sistem
dihubungkan melalui switched jaringan komunikasi, tidak akan terjadi
protocol secara langsung. 2 entiti harus bergantung pada fungsi
entiti-entiti lain untuk menukar data. Kasus yang lebih ekstrim terjadi
pada situasi di mana 2 entiti yang tidak terhubung ke jaringan switch,
namun terhubung secara tidak langsung melalui 2 jaringan atau lebih.
Rangkaian jaringan yang saling terhubung 1 sama lain semacam ini
diistilahkan internet.
Gambar protokol tidak langsung/swicthed network
Monolitis/terstruktur;
o
Sebuah pertimbangan packet elektronik mail dijalankan pada 2 komputer
yang dihubungkan lewat sebuah synchronous HDLC link (HDLC = High-level
data link control adalah protokol data link berorientasi bit). Untuk
benar-benar menjadi monolitis, packet tersebut perlu untuk memasukkan
semua logic HDLC supaya terhubung ke jaringan.
o Protocol terstruktur untuk rangkai protocol yang menampilkan struktur berlapis atau hirarki.
Simetris/tidak simetris;
o Simetris : mengandung komunikasi antara entiti sejenis.
o
Tidak simetris : diperintahkan melaluii logic pertukaran (misalnya :
proses client dan server) atau melalui keinginan untuk menyimpan sala
satu entiti atau sistem sesederhana mungkin.
Standar/nonstandar.
o Nonstandar : protocol yang dibuat untuk suatu situasi komunikasi tertentu, atau umumnya dirancang untuk model komputer khusus.
2.1.7. Penanganan Kesalahan Transmisi
Dalam
suatu transmisi dat dapat terjadi gangguan yang tidak diharapkan.
Gangguan-gangguan tersebut disebut noise. Pendeteksian kesalahan
transmisi dapat dilakukan dengan teknik.
Cek Paritas
Skema
pendeteksian kesalahan yang paling sederhana adalah melampirkan bit
paritas ke ujung blok data. Contoh khususnya yaitu transmisi karakter,
di mana bit paritas dihubungkan ke setiap karakter IRA 7 bit. Nilai dari
bit ini dipilih sehingga karakter memiliki angka genap sebesar 1
(paritas genap) atau angka ganjil sebesar 1 (Paritas ganjil). Sebagai
contoh, bila transmitter mentransmisikan IRA G (1110001) dan menggunakan
paritas ganjil, akan melampirkan 1 dan mentransmisikan 11100011.
Receiver menguji karakter yang diterima dan bila total jumlah 1 adalah
ganjil, diasumsikan tidak terjadi kesalahan. Bila satu bit (atau apapun
angka bit yan ganjil) dibalik secara salah selama transmisi (misalnya :
11000011), maka receiver akan mendeteksi adanya kesalahan. Perhatikan,
bagaimanapun juga bila dua (atau apapun angka genap) bit dibalik karena
suatu kesalahan, akan muncul kesalahan yang tak terdeteksi. Biasanya,
paritas genap untuk transmisi.
Penggunaan bit paritas bukanlah suatu
pembuktian yang bodoh, sebagaimana gangguan-gangguan derau/noise yang
seringnya cukup panjang untuk bisa merusak lebih dari satu bit. Utamanya
pada rate data yang tinggi.
Cyclic Redundancy Checking
Cyclic
Redundancy Checking adalah kode pendeteksian kesalahan di mana kode
tersebut merupakan hasil akhir dari pembagian bit-bit yang dicek oleh
angka biner yang sudah ditetapkan sebelumya.
Transmitter akan
mengirimkan suatu deretan n-bit, disebut sebagai Frame Check Sequence
(FCS), sehingga frame yang dihasilkan, terdiri dari k+n bit, dapat
dibagi dengan jelas oleh beberapa nomor yang sebelumnya sudah
ditetapkan. Kemudian receiver membagi frame yang datang dengan nomor
tersebut dan, bila tidak ada sisa, maka diasumsikan tidak terdapat
kesalahan.
2.2. Jaringan Switching
Circuit-Switching
digunakan pada jaringan telepon umum, dan merupakan dasar untuk
jaringan swasta yang dibangun pada saluran sewaan dan menggunakan
on-site circuit switch. Circuit-Switching dikembangkan untuk
mengendalikan lalu lintas suara, namun dapat juga dipergunakan untuk
mengendalikan data digital meksipun penggunaannya tidak efisien.
Dengan
circuit-switching, jalur yang sesuai dibangun di antara dua station
untuk komunikasi. Sumber switching dan transmisi di dalam jaringan
dimaksudkan untuk penggunaan sirkuit secara khusus untuk durasi selama
koneksi. Koneksinya nampak jelas : sekali koneksi dilakukan, akan muncul
pada perangkat yang terpasang seolah-olah telah dilakukan secara
langsung.
Beberapa aspek terpenting dari jaringan cirsuit-switching
telah berubah secara dramatis mengikuti semakin kompleksnya jaringan
telekomunikasi publik ditambah dengan adanya digitalisasi. Skema urutan
proses (routing hierarki) yang sederhana telah digantikan dengan skema
tak-hierarki yang lebih fleksibel dan lebih hebat. Ini menunjukkan
perubahan yang berkaitan dalam arsitektur yang mendasari, yang membawa
pada pada peningkatan efisiensi dan fleksibilitas. Metode kontrol
pensinyalan dalam channel yang sederhana telah digantikan dengan
pe-sinyalan channel umum berkecepatan tinggi dan sekaligus lebih
kompleks.
Untuk transmisi data yang melampaui area lokal, komunikasi
biasanya dilakukan degan cara melakukan transmisi data dari sumber ke
tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara; jaringan
switching ini kadang-kadang dirancang untuk mengimplementasikan LAN.
Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data; karena tujuannya hanya
untuk menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari
simpul ke simpul sampai mencapai tujuan. Gambar di bawah ini menyajikan
gambaran mengenai jaringan yang sederhana.
Gambar jaringan switching sederana
Ujung
perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut station (misalnya
berupa komputer, terminal, telepon atau perangkat komunikasi lainnya).
Perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul.
Simpul-simpul
saling dihubungkan satu sama lain dalam suatu topologi melalui jalur
transmisi. Masing-masing dihubungkan satu sama lain dalam suatu topologi
melalui jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebua
simpul dan kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan
komunikasi.
Sebagai contoh gambar di atas data dari station A yang
ditujukan ke station f dikirim ke simpul 4. Barulah kemudian disalurkan
melalui simpul 5 dan 6 atau simpul 7 dan 6 sampai ke tujuan. Beberapa
hal yang bias diamatai :
a. Simpul yang hanya dihubungkan ke simpul
yang lain (misalnya 5 dan 7), tugasnya semata-mata hanya untuk switching
data secara internal (ke jaringan). Sedangkan simpul yang lain
terhubung ke satu station atau lebih (untuk menambah fungsi switching),
fungsinya selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station
yang terhubung.
b. Jalur simpul-simpul biasanya, dimultiplexingkan,
baik dengan menggunakan Frequency-Divison Multiplexing (FDM) maupun
Time-Division Multiplexing (TDM).
c. Biasanya jaringan tidak
sepenuhnya dikoneksikan; maksudnya, tidak ada saluran langsung diantara
sepasang simpul. Karenanya diharapkan selalu memiliki lebih dari satu
jalur bila disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station. Ini untuk
mempertahankan reliabilitas jaringan.
Dua teknologi yang benar-benar
berbeda dipergunakan dalam Wide-Area Network, yakni : circuit switching
dan paket switching. Kedua teknologi ini berlainan dalam hal simpul yang
melakukan switching informasi dari satu jalur ke jalur yang lain, yakni
dengan jalan dari sumber ke tujuan.
Jaringan Circuit-Switching
Untuk
komunikasi melalui circuit switching disediakan jalur komunikasi yang
ditempatkan di antara dua station. Jalur tersebut berupa rangkaian jalur
yang saling dihubungkan satu sama lain di antara simpul jaringan. Pada
jalur-jalur fisik, terdapat channel logik yang diperuntukkan untuk
koneksi. Komunikasi melalui circuit switching meliputi tiga tahap :
a. Pembangunan Sirkuit
Sebelum
suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih dahulu suatu sirkuit
ujung ke ujung (station ke station). Contoh : station A mengirim sebuah
permintaan ke simpul 4, yakni permintaan akan koneksi terhadap station
E. biasanya jalur dari station a ke simpul 4 merupakan jalur yang resmi
yang meamng dimaksudkan untuk itu, sehingga menjadi bagian dari koneksi
yang benar-benar ada.
b. Transmer Data
Sekarang barulah informasi
bisa ditransmisikan dari station A melalui jaringan menuju station E.
Data yang dibawa bisa berupa analog atau digital, tergantung pada sifat
jaringan. Saat pembawa berkembang menjadi jaringan digital yang
benar-benar terintegrasi, penggunaan transmisi digital (biner) untuk
suara dan data menjadi metode yang sangat dominan. Jalurnya adalah A-4,
switching internal melalui 4, channel 4-5, switching internal melalui 5;
channel 5-6 internal switchig melalui 6, jalur 6-E. Umumnya koneksinya
berupa full-duplex.
c. Diskoneksi Sirkuit
Setelah beberapa periode
transfer data, koneksi dihentikan, biasanya oleh salah satu station.
Sinyal harus dirambatkan ke simpul 4, 5 dan 6 untuk membebaskan sumber
daya yang tersedia.